Aspalsering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari alam atau dari pengolahan minyak bumi. Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis.
HargaHotmix Per Ton 2020 adalah nilai finansial hotmix dalam satuan ton di tahun 2020 serta syarat dan ketentuan yang berlaku. Sedangkan aspal hotmix wajar artikan sebagai tipe aspal yang terbuat dari kombinasi beragam bahan. Adapun bahan yang gunakan ialah Agregat Lembut (abu batu), Filler, dan Agregat Kasar (batu split atau batu screening).
PitchTar Batu Bara Aspal Bulat Untuk Paving Jalan , Find Complete Details about Pitch Tar Batu Bara Aspal Bulat Untuk Paving Jalan,Bulat Aspal,Coal Tar Pitch,Aspal Tar Batubara Pitch Untuk Membuka Peta from Bitumen Supplier or Manufacturer-Dengfeng City YF Abrasives & Refractory Factory
19Industri Produk Dari Batu Bara Dan Pengilangan Minyak Bumi 20 Industri Bahan Kimia Dan Barang Dari Bahan Kimia (jenis batuan yang berwarna terang, mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas, dan biasanya disebut juga sebagai batuan gelas vulkanik silikat). Kelompok ini mencakup usaha penambangan aspal alam, batu
. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... Lapisan perkerasan dengan aspal beton ini memiliki kelebihan yaitu memiliki stabilitas perkerasan yang tinggi. Menurut Sugeha dalam Cahyono, et al, 2021, aspal beton AC atau biasa dikenal dengan laston lapisan aspal beton adalah lapisan permukaan yang terdiri dari laston sebagai lapisan tahan aus. Di mana laston terbuat dari agregat kelas kasar yang terdiri dari pasir dan campuran aspal keras, kemudian diaspal dan dipadatkan dalam keadaan panas suhu tertentu ...Pemanfaatan Limbah Abu Batu bara sebagai filler pada campuran LastonA L R SugehaE SulandariR S SuyonoSugeha, A. L. R., Sulandari, E., & Suyono, R. S. Pemanfaatan Limbah Abu Batu bara sebagai filler pada campuran Laston. Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, 53.
Atap merupakan bagian penting dalam sebuah rumah. Oleh karena itu, Anda perlu memilih jenis atap yang tepat dan dapat melindungi rumah Anda dari hujan atau penas secara optimal. Salah satu jenis atap yang cukup populer adalah genteng aspal atau genteng bitumen. Mungkin beberapa dari Anda belum begitu familiar dengan jenis atap yang satu ini. Mungkin karena orang lebih sering menggunakan genteng tanah liat, genteng beton, asbes, genteng metal, genteng keramik. Namun sekarang ini sudah mulai banyak yang beralih ke genteng bitumen atau aspal. Genteng Aspal Apa sih sebenarnya genteng bitumen atau aspal? Genteng bitumen merupakan genteng yang terbuat dari bahan bitumen atau aspal beserta material lainnya seperti Alga coating, fibreglass, dan pasir batu. Sebutan bitumen mengacu pada jenis asphalt bitumen sebagai bahan dasar penyusun atap tersebut. Bitumen termasuk jenis batubara yang memiliki warna hitam berkilau. Setelah melalui pembakaran yang cukup lama, ia akan berubah menjadi cairan aspal. Karakteristik Aspal Cairan aspal yang berfungsi sebagai bahan perekat ini terdiri dari senyawa hidrokarbon, sulfur, klor dan oksigen. Cairan aspal dapat menjadi sangat keras pada suhu ruangan. Aspal sangat efektif untuk merekatkan material apapun, khususnya bahan genteng. Selain itu, sifat aspal yang tahan api dan juga viscoelastis membuat genteng rumah Anda tidak mudah bocor dan rusak. Tingkat kelenturannya ini memudahkan Anda untuk memasang genteng bitumen ke berbagai desain atap rumah. Sejarah Mengenai Atap Aspal Sejak tahun 1893, pengembangan atap yang terbuat dari aspal sudah mulai berlaku. Saat itu, belum menggunakan material batu-batuan. Hingga tahun 1897, pengembangan atap aspal melibatkan bahan batu kapur, silika, kulit tiram dan tanah liat. Pada tahun 1990, pembuatan atap aspal dalam bentuk multitab yang kita kenal sebagai genteng aspal shingle sudah beredar di Amerika. Genteng jenis shingle ini menggunakan bahan campuran berupa serat selulosa yang membuatnya semakin kuat, Namun jenis atap ini tanpa menggunakan perekat. Saat tahun 1950, pembuatan atap aspal mulai menggunakan perekat. Kemudian di tahun 1960, pengembangan atap aspal mulai menggunakan fiberglass sebagai bahan tambahan. Tipe Atap Aspal Secara garis besar, terdapat dua tipe genteng bitumen yang banyak tersedia di pasaran yakni genteng bitumen bergelombang dan datar. Genteng bitumen bergelombang terbuat dari resin, serat organik dan mineral aditif. Pemasangan genteng bitumen bergelombang pun cukup simple karena tanpa menggunakan reng, paku, maupun sekrup sebagai pengikat. Jadi Anda cukup memasang genteng bitumen datar pada gording secara langsung tanpa komponen pengikat. Sedangkan genteng bitumen datar terdiri dari butiran bebatuan yang sangat halus dan bahan serat fibreglass. Proses pemasangan genteng bitumen memerlukan papan multipleks sebagai tumpuan dan sekrup sebagai pengikat. Kekurangan Genteng Aspal Meskipun atap aspal termasuk jenis atap yang kuat dan tahan lama, namun ada sedikit kekurangan dari jenis atap tersebut. Hal ini yang mungkin menyebabkan sebagian orang berpikir dua kali untuk membeli atap aspal. Kekurangan dari atap tersebut antara lain Memerlukan Tenaga Khusus Untuk Memasang Atap Aspal Tak semua tukang bangunan dapat memasang atap aspal, karena memang hanya tukang yang sudah memiliki keahlian khusus dan berpengalaman saja yang mampu mengaplikasikan atap ini pada bangunan rumah. Harga Atap Aspal Relatif Mahal Jika Anda bandingkan atap aspal ini dengan jenis atap yang lain, harga atap aspal cenderung lebih mahal. Hal ini cukup masuk akal karena lapisan bitumen atau aspal membuat genteng tersebut menjadi lebih awet dan tahan terhadap api, jamur dan rayap. Pemasangan Atap Perlukan Tambahan Bahan Pemasangan atap biasa mungkin relatif lebih mudah dan murah tanpa perlunya bahan tambahan. Tetapi hal ini berbeda dengan pemasangan atap aspal yang masih perlu tambahan material berupa fibersemen sebagai landasan. Dengan adanya penambahan bahan tersebut, maka budget yang Anda keluarkan untuk proses pemasangan pun akan lebih tinggi daripada proses pemasangan atap biasa. Sulit Melakukan Perbaikan Seperti halnya proses pemasangan atap aspal, proses perbaikan pun cukup rumit karena tidak sembarang tukang mampu memperbaikinya. Biasanya tenaga yang khusus memasang atap ini, perlu melakukan perekatan dan perubahan susunan pada lembaran atap. Jika terjadi kerusakan pada susunan lembaran atap aspal tersebut, tentu sulit untuk memperbaikinya. Oleh sebab itu untuk menghindari terjadinya kerusakan atap aspal, maka Anda harus pastikan bahwa awal proses pemasangan atap harus hati-hati. Baca juga Jenis Asbes, Kegunaan, & Daftar Harga Asbes Terbaru Ukuran Genteng Aspal Sebelum Anda memutuskan untuk memasang atap menggunakan genteng aspal, sebaiknya pastikan terlebih dahulu luas atap rumah. Sehingga Anda bisa menyesuaikan berapa genteng bitumen yang Anda perlukan. Ukuran genteng bitumen yang bervariasi ini menuntut Anda untuk melakukan perhitungan yang benar-benar akurat, agar proses penyusunan atap aspal ini pas. Karena kebanyakan toko bangunan menjual genteng bitumen dalam bentuk lembaran dengan ukuran bervariasi. Namun Anda akan sering menjumpai genteng bitumen datar yang terjual di toko bangunan dengan ketebalan kurang lebih 2 atau 3 mm. Lembaran genteng bitumen tersebut biasanya tersedia dalam ukuran 30 x 100 cm dan 28 x 100 cm. Ada juga genteng bitumen dalam ukuran relatif lebih lebar sekitar 95 x 200 cm. Ukuran genteng ini umumnya tersedia untuk jenis genteng dengan tipe lembaran bergelombang. Apapun ukurannya, tipe genteng aspal owen cenderung menjadi pilihan favorit. Harga Genteng Aspal Tahukah Anda berapa harga genteng bitumen? Harga genteng ini memang variatif, tapi dengan mengetahui kisaran harga genteng bitumen tersebut, dapat membantu Anda mempersiapkan budget sesuai dengan jumlah genteng yang Anda butuhkan. Harga genteng bitumen per lembar berkisar antara hingga bahkan lebih. Perbedaan harga genteng ini tergantung pada jenis dan ukuran. Setiap jenis genteng bitumen terdiri dari komponen yang berbeda sehingga menghasilkan kualitas berbeda pula. Dari sekian banyak jenis genteng bitumen, ada beberapa genteng yang merupakan produk kelas premium. Untuk genteng kualitas premium ini, kisaran harganya ialah sekitar ke atas. Tentu saja kualitas genteng tersebut di atas genteng bitumen standar. Sebelum Anda membeli genteng aspal, ada baiknya Anda mengenal tipe-tipe genteng bitumen tersebut beserta perkiraan harga di pasaran. Dengan demikian Anda bisa mendapatkan genteng bitumen sesuai dengan kemampuan finansial. Demikian pembahasan mengenai genteng aspal untuk rumah Anda dari Terima kasih
Penambangan batubara di Indonesia banyak menghasilkan limbah berupa abu batubara. Salah satunya ialah Batubara yang terdapat di Nagan Raya, memiliki kandungan silika Si O2 lebih banyak daripada jenis lainnya. Berdasarkan literatur, penggunaan sulfur dalam campuran beraspal dapat meningkatkan stabilitas Marshall. Penelitian ini dilakukan untuk mendukung penelitian sebelumnya tentang filler dan untuk memperbaik mutu dalam campuran beraspal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh abu batubara sebagai filler terhadap karakteristik dan indeks kekuatan sisa pada campuran aspal beton AC-WC. Penelitian ini menggunakan metode marshall dan indeks kekuatan sisa IKS. Aspal yang digunakan penelitian ini merupakan aspal pertamina Pen 60/70 dengan penambahan limbah abu batubara pada variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% sebagai filler. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pengambilan material lalu dilanjutkan dengan sifat-sifat fisis agregat sehingga dapat diketahui apakah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Pada penelitian ini banyak benda uji/sampel KAO sebanyak 25 buah benda uji. Dengan memperoleh kadar aspal 6,1 yang bakal dipakai pada 6 variasi dimana pervariasi 5 sampel benda uji. Untuk variasi yang menggunakan abu batubara yaitu sebanyak 30 buah benda uji satu diantara benda uji akan dilakukan indek kekuatan sisa IKS. Jadi jumlah total benda uji yang dibuat yaitu sebanyak 55 benda uji. Hasi penelitian menunjukkan peggunaan abu batubara sebagai filler pada parameter marshall semuanya memenuhi spesifikasi begitu juga dengan indeks kekuatan sisa IKS dimana > 80 sehingga hasil nilai tertinggi pada IKS yaitu pada variasi 3% dengan nilai Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 23 PENGARUH LIMBAH BATU BARA SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL DAN INDEK KEKUATAN SISA IKS PADA CAMPURAN ASPAL BETON AC-WC Firmansyah Rachman 1,*, Tamalkhani Syammaun 1, Fadjra Heikal 1 1 Universitas Muhammadiyah Aceh, Jl. Muhammadiyah No. 91, Banda Aceh, 23123, Indonesia *Email firmansyah ABSTRAK Penambangan batubara di Indonesia banyak menghasilkan limbah berupa abu batubara. Salah satunya ialah Batubara yang terdapat di Nagan Raya, memiliki kandungan silika Si O2 lebih banyak daripada jenis lainnya. Berdasarkan literatur, penggunaan sulfur dalam campuran beraspal dapat meningkatkan stabilitas Marshall. Penelitian ini dilakukan untuk mendukung penelitian sebelumnya tentang filler dan untuk memperbaik mutu dalam campuran beraspal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh abu batubara sebagai filler terhadap karakteristik dan indeks kekuatan sisa pada campuran aspal beton AC-WC. Penelitian ini menggunakan metode marshall dan indeks kekuatan sisa IKS. Aspal yang digunakan penelitian ini merupakan aspal pertamina Pen 60/70 dengan penambahan limbah abu batubara pada variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% sebagai filler. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pengambilan material lalu dilanjutkan dengan sifat-sifat fisis agregat sehingga dapat diketahui apakah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Pada penelitian ini banyak benda uji/sampel KAO sebanyak 25 buah benda uji. Dengan memperoleh kadar aspal 6,1 yang bakal dipakai pada 6 variasi dimana pervariasi 5 sampel benda uji. Untuk variasi yang menggunakan abu batubara yaitu sebanyak 30 buah benda uji satu diantara benda uji akan dilakukan indek kekuatan sisa IKS. Jadi jumlah total benda uji yang dibuat yaitu sebanyak 55 benda uji. Hasi penelitian menunjukkan peggunaan abu batubara sebagai filler pada parameter marshall semuanya memenuhi spesifikasi begitu juga dengan indeks kekuatan sisa IKS dimana > 80 sehingga hasil nilai tertinggi pada IKS yaitu pada variasi 3% dengan nilai Kata Kunci Filler Batubara, Indeks Kekuatan Sisa, Marshall Test. 1. PENDAHULUAN Perkerasan jalan yang umum digunakan di Indonesia adalah campuran Lapis Aspal Beton Laston atau Asphalt Concrete AC. Campuran beton aspal Laston adalah jenis perkerasan lentur yang terdiri dari campuran agregat dan aspal. Ada juga pendukung yang lain yatu filler, dimana suatu material halus yang minimal 75% lolos saringan No. 200 0,075mm. Filler terdiri dari unsur nonplastis yang memenuhi persyaratan, umumnya berupa semen, abu batu, kapur atau mineral organik lainnya. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktoret Jendral Bina Marga, tentang penambahan bahan additive untuk memperbaiki mutu aspal dalam campuran panas telah membuka informasi bahwa campuran aspal panas dengan bahan tambahan, dapat meningkatkan mutu campuran itu. Untuk itu pada penelitian ini akan diterapkan pemakaian suatu bahan additive yaitu abu dalam campuran Asphalt Concrete- JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 24 Wearing Course. Abu batubara relatif mudah ditemukan, yang merupakan bagian terkecil dari suatu campuran padatan yang dihasilkan dari pengolahan batubara di pertambangan yang dianggap sudah tidak terpakai lagi. Untuk itulah dicoba memanfaatkan abu batubara dalam penelitian tentang campuran beraspal. Salah satu variabel yang menarik untuk diteliti dalam campuran AC-WC adalah dengan penambahan abu batubara. Penggunaan filler abu batubara sebagai pengganti filler abu batu terbukti dapat meningkatkan stabilitas. 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN Lapisan Aspal Beton Asphalt Concrete, AC Lapisan Aspal Beton adalah suatu lapis permukaan yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus, dicampur, dihamparkan dan dipadatkan dalam kondisi panas dan suhu tertentu. Laston bersifat kedap air, mempunyai nilai struktural, awet, kadar aspal berkisar 4-7% terhadap berat campuran, dapat digunakan untuk lalu lintas ringan, sedang sampai berat, Saodang, 2005. Laston sebagai lapisan aus, dikenal dengan nama AC-WC Asphalt Concrete-Wearing Course, dengan tebal nominal minimum adalah 4 cm dan ukuran maksimum agregat adalah 19 mm Hardiyatmo, 2015 Material Penyusun Perkerasan Jalan Dalam pelaksanaan konstruksi perkerasan lapis aspal beton terdiri dari tiga komposisi utama yaitu, agregat yang terdiri dari agregat kasar dan agregat halus, filler dan bahan pengikat berupa aspal serta bahan tambah lainnya. Untuk menghasilkan perkerasan jalan yang sesuai dengan mutu yang diharapkan, maka pengetahuan tentang sifat, pengadaan dan pengolahan dari bahan penyusun perkerasan jalan sangat diperlukan Sukirman, 2003, yaitu Agregat Kasar, Agregat Halus, Filler dan Aspal. Abu Batubara Batubara terbentuk dengan cara yang sangat komplek dan memerlukan waktu yang lama puluhan sampai ratusan juta tahun dibawah pengaruh fisika, kimia ataupun keadaan geologi. Batubara merupakan suatu campuran padatan yang sangat heterogen dan terdapat di alam dengan tingkat yang berbeda. Menurut Achmad Prijono 1992, Batubara adalah bahan bakar hydro-karbon padat yang terbentuk dari tumbuh – tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen dan terkena pengaruh temperatur serta tekanan yang berlangsung sangat lama. Dari beberapa sumber diatas, dapat dirangkum suatu definisi Batubara adalah berupa sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuh – tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara biokimia, kimia, dan fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan serta temperatur pada kurun waktu yang sangat lama. JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 25 Batubara terdiri dari beberapa tingkat, mulai dari lignit, subbitumine, bittumine, dan antrasit. Sebagai padatan batubara terdiri atas kumpulan maceral vitrinite, eksinite, dan enertinite dan mineral. Unsur – unsur pembentuk batubara terdiri atas karbon, oksigen, nitrogen, sedikit sulfur, phospor, dan lain – lain. Struktur molekul dapat dibedakan atas aromatik dan aliphatik. Batubara jenis lignit dikenal sebagai brown coal. Batubara ini bewarna hitam dan sangat rapuh. Brown coal memiliki nilai kalor rendah. Kandungan air, abu dan sulfur dari batubara ini banyak, sedangkan kandungan karbonnya rendah. Batubara ini menghasilkan suhu nyala yang relatif rendah. Karakteristik Beton Aspal Untuk mendapatkan mutu aspal beton yang baik, dalam proses perencanaan campuran harus memperhatikan karakteristik campuran aspal beton. Berikut ketujuh macam karakteristik yang dimiliki oleh aspal beton, yaitu 1. Stabilitas 2. Durabilitas daya tahan 3. Fleksibilitas kelenturan 4. Skid resistence tahanan geser/kekesatan 5. Kemudahan pelaksanaan workabilitas 6. Kedap air impremeabilitas Parameter Marshall Menurut Sukirman 2003, parameter penting yang ditentukan pengujian ini adalah nilai stability dan flow yang dibaca langsung pada alat marshall. Pengukuran dilakukan dengan menempatkan benda uji pada alat marshall dan beban diberikan pada benda uji dengan kecepatan 2 inci/menit atau 51 mm/menit. Beban pada saat terjadi keruntuhan dibaca pada arloji pengukur dari prooving ring. Deformasi yang terjadi pada saat merupakan nilai flow yang dapat dibaca flow meternya. Nilai stabilitas merupakan nilai arloji pengukur dikalikan dengan nilai kalibrasi proving ring, dan dikoreksi dengan angka koreksi akibat variasi ketinggian benda uji. Para meter lain yang penting adalah berat isi density, rongga dalam butiran VMA, rongga dalam campuran VIM, rongga terisi aspal VFA dan marshall quotient Sukirman, 2003. 3. METODE PENELITIAN Proses Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data yang berguna bagi proses penelitian. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengujian sifat-sifat fisis agregat, analisa saringan, pengujian Marshall, JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 26 dan penentuan kadar aspal optimum KAO berdasarkan metode Marshall. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil pengujian sifat-sifat fisis aspal dan data pendukung yang diperoleh dari brosur-brosur produksi material dan literaturnya. Setelah semua hasil dari pemeriksaan sifat fisis-fisis material dan disesuaikan dengan spesifikasi. Tabel Pemeriksaan Sifat-Sifat Fisis Agregat Kasar Keausan agregat dengan Mesin Los Angeles Sumber Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 2014 Sedangkan pemeriksaan sifat fisis agregat halus meliputi pemeriksaan berat jenis, penyerapan terhadap air, Seperti pada Tabel sebagai berikut Tabel Pemeriksaan Sifat-Sifat Fisis Agregat Halus Sumber Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 2014 Pengujian sifat-sifat fisis aspal berupa pengujian berat jenis, penetrasi, daktilitas, dan titik lembek. Pada Tabel sebagai berikut Tabel Pemeriksaan Sifat-Sifat Fisis Aspal Pen. 60/70 Penetrasi 25°C; 5 detik; 0,1 mm; 100gr Daktilitas 25°C; 5 cm/detik Sumber Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 2014 Pemeriksaan gradasi agregat akan dilakukan dengan pengujian analisa saringan, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan satu set saringan sesuai dengan ukuran JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 27 saringan. Adapun spesifikasi gradasi Laston AC-WC seperti pada Tabel sebagai berikut Tabel Gradasi Agregat Rencana Sumber Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 2014 Persiapan Bahan Pengisi Filler Bahan pengisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Abu Batubara yang lolos saringan No. 200 0,075 mm dengan variasi persentase 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% ,. Dan semen portland yang digunakan merupakan produksi PT. Semen Andalas Indonesia yang berlokasi di Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar. Jumlah Benda Uji Penelitian Penentuan jumlah benda uji berdasarkan kebutuhan untuk melaksanakan penelitian ini. Langkah pertama yang dilakukan untuk membuat perancangan benda uji adalah menentukan kadar aspal tengah Pb, seperti Tabel Tabel Perencanaan Benda Uji Perancangan kadar aspal tengah Pb Pembuatan benda uji menggunakan modifikasi pada filler JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 28 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan berat jenis aspal Aspal yang digunakan adalah aspal keras dengan penetrasi 60/70. Tabel Sifat Fisis Aspal penetrasi 60/70. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Kasar Agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah dengan ukuran yaitu 19 mm, 12,5 mm, 9,5 mm dan 4,75 mm, yang berasal dari AMP PT. Abad Jaya – Kreung Geukeuh. Untuk proses pemeriksaan agregat kasar dilakukan secara berurutan, dikarenakan pada pengujian tersebut memiliki kebutuhan parameter yang sama dan saling terkait. Pengujian ini bertujuan untuk memperoleh angka berat jenis kering oven bulk specific gravity OD, berat jenis kering permukaan jenuh bulk specific gravity SSD, berat jenis semu apparent specific gravity dan kemampuan penyerapan air water absorption agregat kasar. 1. Hasil pengujian agregat kasar ukuran material tertahan ¾ Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa hasil uji berdasarkan sampel untuk berat jenis kering oven bulk specific gravity OD sebesar 2450 gr/cm, berat jenis kering permukaan jenuh bulk specific gravity SSD sebesar 2,415 gr/cm, berat jenis semu apparent specific gravity sebesar 2,487 gr/cm, dan kemampuan penyerapan air water absorption sebesar 2,039 %. 2. Hasil pengujian agregat kasar ukuran material tertahan 3/8 Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa hasil uji berdasarkan sampel untuk berat jenis kering oven bulk specific gravity OD sebesar 2427,1 gr/cm, berat jenis kering permukaan jenuh bulk specific gravity SSD sebesar 2,478 gr/cm, berat jenis semu apparent specific gravity sebesar 2,594 gr/cm, dan kemampuan penyerapan air water absorption sebesar 3,003%. Sebagai titik kontrol agregat kasar yang telah diuji di laboratoirum, telah memenuhi standar Spesifikasi Umum 2010 revisi 3, dimana persyaratannya yaitu untuk penyerapan air oleh agregat maksimum 3 %. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus Pengujian ini bertujuan untuk memperoleh angka berat jenis kering oven bulk specific gravity OD, berat jenis kering permukaan jenuh bulk specific gravity SSD, berat jenis semu apparent specific gravity dan kemampuan penyerapan air water absorption agregat halus. JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 29 1. Pasir Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa hasil uji berdasarkan sampel untuk berat jenis kering oven bulk specific gravity OD sebesar 490,3 gr/cm, berat jenis kering permukaan jenuh bulk specific gravity SSD sebesar 2,584 gr/cm, berat jenis semu apparent specific gravity sebesar 2,668 gr/cm, dan kemampuan penyerapan air water absorption sebesar 1,987 %. Sebagai titik kontrol agregat halus yang telah diuji dilaboratoirum, penyerapan air sebesar 1,987 % yaitu memenuhi standar Spesifikasi Umum 2010 revisi 3 yaitu penyerapan air oleh agregat maksimum 3 %. 2. Dust Dari hasil dapat dilihat bahwa hasil uji berdasarkan sampel untuk berat jenis kering oven bulk specific gravity OD sebesar 485,6 gr/cm, berat jenis kering permukaan jenuh bulk specific gravity SSD sebesar 2,667 gr/cm, berat jenis semu apparent specific gravity sebesar 2,805 gr/cm, dan kemampuan penyerapan air water absorption sebesar %. Sebagai titik kontrol agregat halus yang telah diuji dilaboratoirum, penyerapan air sebesar 2,951 % yaitu memenuhi standar Spesifikasi Umum 2010 revisi 3 yaitu penyerapan air oleh agregat maksimum 3 %. Penentuan nilai KAO Kadar aspal optimum adalah kadar yang menunjukkan kondisi campuran harus memenuhi persyaratan yang digunakan yaitu standar Spesifikasi Umum 2010 revisi 3. Penentuan Kadar Aspal Optimum dengan pengujian Marshall,. Berikut perhitungan Pb Pb = 0,035 CA + 0,045 FA + 0,18 Filler + K = 0,035 + 0,045 33,61 + 0,18 6,0 + 0,5 = 5,206 Dari nilai parameter Marshall, yang memenuhi Spesifikasi Umum 2010 revisi 3 yaitu pada nilai KAO 6,1% dari berat total agregat. KAO 6,1%, diperoleh nilai Density sebesar 2,267, VMA sebesar 14,14 %, VIM sebesar 7,49 %, VFA sebesar 47,81 %, Stabilitas Marshall sebesar 2084,78 Kg, flow sebesar 3,300 mm, MQ sebesar 659,183 m JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 30 Hasil Pengujian Parameter Marshall Variasi Penambahan Abu BatuBara Pengujian ini merupakan hasil dari pengujian langsung terhadap benda uji yaitu beton aspal AC-BC dengan menggunakan kadar aspal 5,1 % yang diperoleh dari kadar aspal optimum KAO yang telah diuji sebelumnya, maka setelah didapat nilai tersebut barulah dilakukan pengujian benda uji penambahan campuran Abu Batu bara sebagai bahan tambahan dengan variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5% . Tabel Kadar penelitian aspal beton AC-WC dengan campuran abu batubara % JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 31 Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batu bara variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. Maka, diperoleh nilai density yaitu 2,310 gr/cm3, 2,276 gr/cm3, 2,279 gr/cm3, 2,277 gr/cm3, 2,279 gr/cm3, 2,274 gr/cm3, hasil dari triendline nilai grafik yang diperoleh menurun di 5% dan meningkat pada 0%, Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batubara variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. maka, diperoleh nilai kadar rongga dalam agregat VMA yaitu 14,09%, 15,34%, hasil dari triendline nilai grafik yang diperoleh menurun di 0% dan meningkat pada 5%. Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batubara variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. maka, diperoleh nilai kadar rongga terhadap campuran VIM yaitu 3,43%, 4,48%, 4,73%, 4,81%, 4,74%, hasil dari triendline nilai grafik yang diperoleh menurun di 0% dan meningkat pada 5%, Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batubara 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. maka diperoleh nilai kadar rongga yang terisi aspal VFA yaitu, 68,53%, 67,86%, 68,12%, 68,89%, 68,95%, 70,48 Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batubara variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. maka, diperoleh nilai stabilitas yaitu, 1366 kg, 1225 kg, 1220 kg, 1859 kg, 1500 kg, 1791 kg. Hasil dari triendline nilai grafik yang diperoleh menurun di 0% dan meningkat pada 5%. Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batubara variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. maka, diperoleh nilai kelelehan plastis flow yaitu, 5,53 mm, 3,73 mm, 4,29 mm, 4,49 mm, 4,07 mm, 4,79 mm. Hasil dari triendline nilai grafik yang diperoleh menurun di 5% dan meningkat pada 0%. Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batubara 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. maka, diperoleh nilai kelelehan marshall quotien MQ yaitu, 252 kg/mm, 260 kg/mm, 262 kg/mm, 390 kg/mm, 282 kg/mm, 294 kg/ mm. Hasil dari triendline nilai grafik yang diperoleh menurun di 0% dan meningkat pada 5%. Indeks Kekuatan Sisa Dengan Variasi Abu Batubara Indeks Kekuatan Sisa Marshall untuk mengevaluasi ketahanan campuran terhadap pengerusakan air dan efisiensi daya adhesi dari bahan ikat dan agregat. Spesifikasi nilai IKS pada campuran aspal beton AC-BC minimum sebesar 80% dari nilai stabilitas awal. Indeks kekuatan sisa pada campuran aspal beton AC-WC dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Tabel Nilai IKS pada Kadar Abu Batubara Optimum Stabilitas Kadar Abu Batu Bara Optimum JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 32 Tabel memperlihatkan bahwa nilai indeks kekuatan sisa IKS mengalami peningkatan. Nilai IKS tertinggi terdapat pada variasi 0 %. Nilai IKS pada variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% masih memenuhi spesifikasi dari aspal beton AC-WC menyebutkan bahwa nilai indeks kekuatan sisa harus lebih besar dari 80%, dengan demikian campuran yang menggunakan filler tersebut memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Nilai IKS di atas didapat dari hasil perhitungan dengan cara matematis, maka hasil tersebut adalah nilai stabilitas antara perendaman selama 30 menit, yang kemudian menggunakan persamaan regresi perhitungan marshall untuk mendapatkan nilai indeks kekuatan sisa IKS. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari penelitian yang sudah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan abu batubara sebagai filler sebesar 1-5% dapat mememenuhi syarat dalam campuran Asphalt Concrete – Wearing Course AC-WC. 2. Nilai KAO yang diperoleh pada pengujian yaitu 6,1%. 3. Pengaruh Abu batubara untuk nilai density mengalami peningkatan pada variasi 2% dan 4% yaitu gr/cm3, untuk VMA, VIM, VFA dan Flow mengalami kesamaan dalam peningkatan yaitu pada variasi 5%, sedangkan nilai Stabilitas dan MQ mengalami peningkatan pada variasi 3%. 4. Hasil pengujian marshall untuk variasi dari 0% - 5% dapat disimpulkan bahwa variasai 5% memiliki nilai terbaik dibandingkan dengan pesentase variasi yang lainnya. 5. Hasil penelitian yang didapat dari parameter marshall dan nilai indeks kekuatan sisa IKS pada campuran aspal beton AC-WC memenuh syarat yaitu > 80% dan meningkat pada variasi 0 % sebesar 119,8 %. Saran Untuk menindaklanjuti penelitian ini, diperlukan beberapa koreksi yang harus diperhatikan agar dapat dijadikan sebagai pedoman dan acuan bagi penilitian – penelitian selanjutnya agar dapat lebih baik. Adapun saran – saran untuk penelitian selanjutnya antara lain sebagai berikut 1. Pengaruh pemanfaatan modifikasi filler abu batubara sebagai variasi filler perlu ditambah kadarnya % pada campuran, agar nilai stabilitasnya semakin naik. 2. Dalam penelitian ini digunkan aspal pertamina pen 60/70 dan agregat yang diperoleh dari PT. Abad Jaya Abadi Sentosa diharapkan kedepan bisa mencoba dengan jenis aspal beserta dengan material yang lain. 3. Dalam penelitian kadar Abu Batubara yang terbaik yaitu 5%. KAO yang dipilih yaitu 6,1%, disarankan untuk penelitian selanjutnya agar pemakaian nilai kadar aspal langsung dibulatkan agar memudahan dalam proses penelitian. JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 33 Daftar Pustaka Achmad Prijono 1992, Batubara adalah bahan bakar hydro-karbon padat. Hardiyatmo, Hary Christady, 2015, Perencanaan Perkerasan Jalan & Penyelidikan Tanah, Yogyakarta UGM Press. Saodang, H., 2005, Konstruksi Jalan Raya, Bandung Nova. Sukirman, Silvia. 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Grafika Yuana Marga Bandung ResearchGate has not been able to resolve any citations for this adalah bahan bakar hydro-karbon padatDaftar Pustaka Achmad Prijono 1992, Batubara adalah bahan bakar hydro-karbon Aspal Campuran Panas. Grafika Yuana Marga BandungSilvia SukirmanSukirman, Silvia. 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Grafika Yuana Marga Bandung
Daftar Isi 10 Manfaat Batu Bara Sebagai Bahan Bakar Fosil yang Terjangkau Sebagai Komponen Produksi Baja Penyedia Akses Listrik Sebagai Bahan Bakar Transportasi Penyedia Pasokan Energi Dunia Penyedia Lapangan Pekerjaan Menopang Pertumbuhan Perekonomian Membantu Produksi Bahan Padat Energi Penghasil Gas Menghasilkan Mineral Lain Jakarta - Batu bara adalah batuan sedimen organik yang terbentuk dari pengendapan material setelah mengalami tekanan dan pemanasan ribuan tahun. Dengan manfaatnya yang beragam, kebutuhan akan hasil tambang ini tidak pernah batu bara sudah dirasakan di semua sisi kehidupan. Mineral tambang ini menjadi bahan utama pembangkit listrik, komponen perangkat teknologi, hingga perangkat rumah simak 10 manfaat batu bara yang kami lansir dari laman World Coal Association dan emiten bisnis khusus untuk sobat Bahan Bakar Fosil yang TerjangkauBatu bara digunakan sebagai sumber energi sejak revolusi industri di Eropa pada abad ke-19. Sejak saat itu, batu bara menyumbangkan pasokan energi ke seluruh dunia dengan harga yang Komponen Produksi BajaSebanyak 70% bahan produksi baja adalah batu bara. Baja merupakan salah satu bahan dasar yang digunakan untuk pembangunan berbagai fasilitas, seperti gedung, transportasi, hingga itu, baja juga memiliki peran penting dalam menghasilkan energi terbarukan. Setiap turbin angin membutuhkan sebanyak 260 ton baja yang terbuat dari 170 ton batu bara kokas dan 300 ton bijih Akses ListrikBatu bara telah menyediakan akses listrik untuk 1,7 miliar orang sejak 1990 hingga 2010. Batu bara menghasilkan energi listrik dengan cara dikonversi menjadi bentuk uap panas yang kemudian dapat menggerakkan turbin generator Bahan Bakar TransportasiCoal Water Mixture CWM merupakan salah satu bahan bakar yang berasal dari beberapa campuran bahan bakar. Batu bara dan air dicampur dengan bantuan zat aditif yang berguna sebagai pengganti bahan bakar minyak BBM.Penyedia Pasokan Energi DuniaBatu bara memiliki peranan penting dan utama sebagai penghasil energi di dunia. Batu bara sampai saat ini masih menjadi sumber listrik tunggal terbesar dan masih akan menyumbang sebanyak 22 persen pada tahun 2040 Lapangan PekerjaanBatu bara telah memberikan kontribusi ekonomi terhadap masyarakat di sekitar pertambangan. Sekitar 6,5 juta orang tercatat bekerja di pertambangan, pemrosesan, dan pengiriman batu Pertumbuhan PerekonomianPerekonomian negara penghasil batu bara ditopang dengan dilakukannya ekspor bahan tambang. Selama ini, batu bara juga telah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang kemudian menjadi pendorong lajunya perekonomian Produksi Bahan Padat EnergiMengingat harganya yang relatif terjangkau, batu bara juga menjadi sumber energi yang paling banyak digunakan dalam proses pembuatan bahan padat energi lainnya, seperti semen, aluminium, dan kapur. Bahan-bahan tersebut sangat berperan penting dalam menyokong pembangunan infrastruktur terutama sarana GasGas alam berasal dari batu bara yang diperoleh secara alami dari tanah dengan menggunakan teknologi canggih. Gas alam tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti bahan bakar industri, produk hidrogen, produk solar, dan pembangkit listrik tenaga Mineral LainSisa-sisa bahan bakar batu bara dapat menghasilkan mineral lain, seperti naftalena dan fenol. Naftalena adalah senyawa mineral yang digunakan untuk memproduksi plastik, resin, dan insektisida. Sedangkan, fenol merupakan bahan yang digunakan dalam obat kumur dan sejumlah cairan itu dia 10 manfaat batu bara bagi kehidupan. Semoga bermanfaat! Simak Video "27 Orang Tewas Dalam Kebakaran Tambang Emas di Peru" [GambasVideo 20detik] row/row
aspal terbuat dari batu bara